Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 22:20:56【Resep】807 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud memaparkan materi ko

Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,89 persen (year on year/yoy), ditopang oleh konsumsi untuk transportasi dan komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 6,41 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa hal ini tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan eceran bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah penumpang angkutan rel dan laut.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didorong oleh konsumsi untuk restoran dan hotel yang tumbuh tinggi sebesar 6,32 persen, tercermin dari peningkatan perjalanan wisatawan nusantara dibandingkan dengan triwulan III tahun 2024.
Untuk diketahui, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tumbuh sebesar 21,84 persen yoy pada triwulan III 2025. Sedangkan jumlah penumpang mengalami kenaikan angkutan rel dan laut masing-masing tumbuh 7,07 persen yoy dan 12,97 yoy.
Baca juga: BPS catat 0,77 persen pengangguran Agustus 2025 berasal dari PHK
Adapun menurut hasil Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti), konsumsi per kapita jasa makan minum dan akomodasi serta barang dan jasa lainnya masing-masing tumbuh 5,76 persen yoy dan 7,49 persen yoy.
“Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,” kata Edy.
Namun, apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi rumah tangga melambat baik secara tahunan (yoy) maupun kumulatif (ctc).
Pada periode yang sama tahun 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh masing-masing sebesar 4,97 persen (yoy) dan 4,96 persen (ctc), sementara pada triwulan III 2025 tumbuh 4,89 persen (yoy) dan 4,94 persen (ctc).
Baca juga: BPS: Ekspor catat pertumbuhan tertinggi di TW-III capai 9,91 persen
Secara kuartalan (qtq), konsumsi rumah tangga bahkan terkontraksi 0,56 persen pada triwulan III 2025, setelah pada triwulan II 2025 tumbuh 3,14 persen.
Edy mengungkapkan, komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh melambat secara tahunan (yoy) termasuk makanan dan minuman selain restoran yang tumbuh 4,11 persen serta kesehatan dan pendidikan 4,06 persen.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang terkontraksi secara kuartalan (qtq) mencakup kelompok makanan dan minuman selain restoran, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, restoran dan hotel, serta kelompok lainnya.
Secara struktur, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB), yakni sebesar 53,14 persen pada triwulan III 2025.
Baca juga: Ekonomi TW-III tumbuh 5,04 persen didorong konsumsi rumah tangga
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, konsumsi rumah tangga juga tetap menjadi pendorong utama perekonomian dengan kontribusi sebesar 2,54 persen pada periode yang sama.
Menjawab pertanyaan mengenai langkah yang dibutuhkan agar konsumsi rumah tangga dapat tumbuh di atas 5 persen, Edy menjelaskan bahwa kinerjanya sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan optimisme masyarakat untuk melakukan konsumsi.
“Konsumsi rumah tangga sangat bergantung pada pendapatan dan optimisme masyarakat. Jika ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga, maka hal ini akan mengakselerasi pertumbuhan konsumsi,” kata Edy.
Menurutnya, pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) menjadi faktor kunci. Ketika disposable incomemeningkat, rumah tangga cenderung meningkatkan konsumsinya.
Selain itu, program-program pemerintah yang dapat merangsang konsumsi, seperti bantuan sosial dan insentif lainnya, juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Suka(8)
Artikel Terkait
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
- Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya